Di langit sunyi, bintang-bintang berjatuhan
seakan malu menyaksikan wajah kasih
yang pernah di janjikan seterang matahari,
ternyata hanyalah bara lilin
yang bergetar ditiup angin bisu.
Sayang yang dikidungkan bagai samudra tanpa tepi,
kini menjelma sekedar riak di cawan retak,
menumpahkan asin yang tak pernah menghapus dahaga.
Jika pengasih adalah cakrawala,
maka ia telah terlipat oleh malam yang tak berfajar.
Jika penyayang adalah pelukan semesta,
maka ia hanya kabut yang menipu peziarah buta.
Dan di balik sunyi ini,
gema pertanyaan bergema tanpa jawab:
apakah cinta yang diagungkan itu,
tak lebih dari bayang-bayang yang di lahirkan oleh kehampaan itu sendiri?

0 komentar:
Posting Komentar